Kenangan Terindah Yogyakarta

Yogyakarta Kota Pendidikan

Anggind Greatdika Princessa 
Politeknik Negeri Jember
       Dari sekian banyaknya kota yang saya suka adalah kota Yogyakarta , tetapi kota yang saya sayangin adalah kota Malang, iya Malang kenapa saya milih kota kesayangan karena kota dimana mulai dari kecil sampai SD saya di malang, Dan saya melanjutkan SMP dan SMA ku di Probolinggo karena Ayah saya pensiun dari Pabrik Gula Wringianom Setelah saya lulus SMA  saya melanjutkan kuliah sekarang ini saya di jember, tapi entah kenapa ya Yogyakarta selalu punya tempat tersendiri di hati sebagian banyak orang, Apa Cuma saya aja yang suka kota Yogyakarta ? tapi enggak mungkin juga ya kalo cuma saya yang suka, tidak mungkin juga pasti orang  suka juga dengan kota yogyakarta ini. 
Selalu ada rasa ingin kembali, padahal saya sudah berkali-kali mengunjungi kota yang katanya  dikenal sebagai kota pendidikan ini. Dengan budayanya saja yang beraneka ragam,tetapi keramah-tamahan masyarakatnya yang membekas, serta indahnya alam yang disajikan secara nyata sehingga memberikan memori manis bagi siapapun orang setelah meninggalkan kota ini.
Tahun kemarin, sebelum menjenjang masuk kuliah, saya sangat senang sekali pemandangan dan keindahan yang ada di Yogyakarta ini. Tidak ada yang berbeda dari kota ini, semua masih dengan rasa yang sama, Rasa Yogyakarta!. 
     Selama 5 hari saya coba menumpahkan segala rasa rindu dengan berkeliling Yogyakarta menggunakan Mobil bersama keluarga ku. Saya, Ibu dan Ayah tidur di rumah saudara. Tetapi kakak saya pingin tidur di hotel karena tempat rumah saudara saya tidak cukup jadi kakak saya tidur di hotel. 
Tapi tidak perlu khawatir, masalah penginapan di Yogyakarta ini banyak hotel mulai harga yang murah dan mahal, tetapi kakak saya pesan hotel di Cordela Kartika Dewi akan memberikan kenyamanan dan keteduhan bagian kalian untuk melepas lelah setelah seharian mengelilingi Yogyakarta. 
     Saya merekomendasikan Hotel Cordela Kartika Dewi, karena saya merasa dengan harga yang terjangkau kita bisa menikmati fasilitas hotel bintang lima seperti Meeting Room dimana kamu dapat menciptakan ide-ide luar biasa, Dining dimana setiap tempat makan disini adalah acara yang harus dinikmati oleh kamu, dan Room atau kamar tidur yang disediakan dibuat senyaman mungkin, bahkan khusus bagi kamu yang melakukan perjalanan wisata membawa keluarga kecil, Cordela Kartika Dewi menyediakan kamar dengan maksimal kapasitas 2 orang dewasa dan 1 bayi/balita dibawah umur satu tahun. 
Setelah penginapan dan kendaraan siap dari jauh jauh hari, list untuk kemana saja tempat yang akan saya kunjungi pun sudah diatur sedemikian rupa sebelum jadwal keberangkatan. Tidak lupa saya membawa Kamera, buat apa kamera ? ya buat foto pemandangan dan wisata di yogyakarta lah. Kurang asik kalo memakai Kamera Hp. 
     Karena terlalu banyak tempat wisata di Yogyakarta, kamu sepertinya wajib membuat daftar tempat mana saja yang akan kamu mau kunjungi, agar perjalanan kamu tidak berantakan karena bingung hari pertama harus kemana, selanjutnya kemana sampai nanti kamu kembali pulang. 
Perjalanan yang ditempuh Probolinggo-Yogyakarta menggunakan kereta bisa mencapai 8 jam. Karena kondisinya saya berangkat dari Stasiun Probolinggo jam 11.00 siang dan sampai di Stasiun Lempuyangan pada pukul 20.00 malam, maka saya akan memulai hari pertama pada keesokan harinya.
      Hari pertama, saya dan kakak saya rencanakan untuk membahagiakan orang tua dan saudara saya khusus nya yang lebih tua daripada kakak dan saya untuk mengunjungi Pasar Malioboro yang merupakan banyak penjualan seperti makan khas yogyakarta contoh nya gudeg. Dan kita foto satu keluarga buat kenang-kenangan tapi kita tidak bisa foto semua, jadi kita punya ide meminta tolong ke orang lain agar kelihatan satu keluarga dan pemandangan nya kelihatan. Sesudah kita foto kami perburu kain batik khas yogyakarta. 
Setelah kita berkeliling-keliling pasar malioboro beberapa jam kita pulang ke rumah dan kami istirahat untuk memulihkan tenanga buat keesokan hari. Karena besok kita udah merencanakan ke wisata selanjutnya.
      Hari Kedua sudah kami rencanakan untuk mengunjungi Taman Sari, yang merupakan cagar budaya peninggalan keraton Yogyakarta. Bagian Tamansari yang paling Instagramable adalah Sumur Gumilang atau bekas Masjid bawah tanah. 
Klasik adalah kesan pertama yang muncul dalam pikiran saat melihat bagimana arsitektur dari bangunan Taman Sari ini berdiri. Bagi kamu yang baru pertama kali mengunjungi Taman Sari, tidak perlu khawatir karna disini juga disediakan Tour Guide untuk menemani kalian dalam memahami sejarah tiap bangunan. 
Untuk harga tiket, kalian hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 5rb rupiah saja, kalaupun teman-teman mau menggunakan jasa Tour Guide silahkan siapkan uang minimal sebesar 25rb saja, meskipun banyak dari mereka mematok harga seikhlasnya saja, hitung-hitung untuk berbuat kebaikan. 
Jam operasional Taman Sari buka dari jam 07.00 sampai 14.00 siang. Kamu dapat mengunjungi lokasi ini di Jalan Kompleks Wisata Taman Sari, kelurahan Patehan, Kecamatan Keraton, Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta. 
Setelah kita sudah mengetahui wisata Taman Sari kami merasa lemah dan kita pulang ke rumah sesampainya di rumah kami langsung Mandi dan Makan sesudah makan dan tidur kita ngerasa ngantuk alias istirahat buat keesokan harinya kami udah ngerancanain wisata selanjutnya. 
     Hari Ketiga kami mengunjungi Green Village Gedangsari letaknya di atas bukit, Daerah nya di Guyangan Lor, Mertelu, Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa YogyakartaDisini suhu udara sudah pasti sejuk. Pesona yang ditawarkan adalah perbukitan hijau yang dapat menyegarkan mata dan pikiran kamu. Cocok buat foto-foto yang kamu sukain apalagi pemandangan nya hijau. 
Selain itu, kamu juga bisa melihat eksotisnya matahari terbit dan tenggelam di sana. Kerlap-kerlip lampu kota juga akan kamu lihat ketika menjelang malam. Untuk mencapai puncak bukit, pengelola membangun anak tangga yang dapat memudahkan perjalanan kamu.
Terdapat banyak spot foto menarik yang tersebar di lokasi tempat wisata ini, bahkan di sana juga terdapat flying fox dengan panjang 625 meter yang bisa memacu adrenalin kamu ketika mencobanya. Flying fox tersebut merupakan wahana bermain terpanjang kedua di Asia Tenggara.
Dari Green Village Gedangsari kita mampir ke pasar untuk membeli Bahan-bahan buat besok, rencananya kita bakar-bakar ikan Seperti Ikan Kakap,Gurami dan Ikan Lele. Kami membeli mulai dari Arang,Sayur,Mentega,Kecap dll. Setelah kami sudah membeli aneka bahan-bahan buat besok kita pulang ke rumah. 
     Hari Keempat kita akan bakar-bakar ikan bersama keluarga tercinta ini, kenapa rencana ini tidak ke wisata karena kita pingin kumpul-kumpul biar lebih mengikat persaudaraan kita, jadi kami bakar-bakar untuk terakhir kali nya di yogyakarta. 
Pasti Seru banget mulai keseruan kita, bisa kumpul bareng, bercanda tawa bareng, makan bareng tapi yang lebih seru itu pasti dari salah satu nya pasti ada yang ngejail entah dari kakak, sauadara ku dan orang tua ku. Dan kalian tau aku ngejail ke kakak ku mengasih arang ke arah muka nya dia jadi muka nya hitam semua kawan, astaga lebih parah nya ibu ku menangkap foto kita waktu saya dan kakak ku bergurau muka kita hitam semua kawan. 
Jujur pertama kali Bakar-bakar di kota orang apalagi di kota pendidikan ini yaitu yogyakarta tapi seru banget kawan kita bisa kumpul bareng keluarga kita yang kita sayangin. Tapi keesokan harinya Saya dan keluarga ku pamit kembali ke kota saya sendiri yaitu Kota angin alias Probolinggo. 
    Dan pada akhirnya kita pamit dimana saya ngerasain sedih sekali tidak bisa kembali ke Yogyakarta karena sudah mulai perkuliahan ini tidak bakal kembali ke Kota Pendidikan alias Yogyakarta, Momen-momen ini tidak akan saya lupakan begitu aja karena banyak cerita bercanda tawa bersama keluarga walau tidak semua nya kumpul. Oke sekian dari Anggind Greatdika Princessa mengucapin Terima kasih udah membaca cerita saya. Di tunggu cerita selanjutnya kawan ((

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Belajar Mata Kuliah Komputer di Prodi D-3 Bahasa Inggris, Jurusan Bahasa Komunikasi Pariwisata, Politeknik Negeri Jember

Resensi Buku Matriks

Narasi Sudut Pandang Kamar